Direktur Operasi Garuda Novianto Herupratomo memberi bocoran, untuk dapat menjadi pilot di Garuda, harus terlebih dahulu mengikuti pendidikan di sekolah penerbangan yang telah bekerja sama dengan Garuda.
"Yang kerjasama dengan Garuda itu ada Sekolah Tinggi Penerbangan Curug, dan Bali International Flight Academy (BIFA). Setiap tahun kami selalu rekrut dari mereka," kata Novianto di Gedung Graha Niaga, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Dikatakan Novianto, Garuda sendiri tidak menetapkan sayarat yang terlalu rumit bagi lulusan dua sekolah penerbangan ini. Hanya saja, pihaknya telah terlebih dahulu menetapkan syarat peserta didik di sekolah penerbangan itu harus dibekali dengan dengan kemampuan khusus, seperti bahasa Inggris dan kualifikasi lain.
"Jadi seleksinya lebih banyak dilakukan oleh sekolah. Kalau sudah masuk di sekolah penerbangan, masuk ke Garudanya tinggal psikotes dan wawancara saja," sambung dia.
Setelah lulus dari sekolah penerbangan itu pun, ia melanjutkan, Garuda masih akan memberikan pelatihan selama 3-6 bulan sebelum pilot yang bersangkutan benar-benar dipercaya untuk menerbangkan pesawat milik perusahaan.
Pelatihan ini diberikan untuk membiasakan calon pilot dengan sistem operasi pesawat-pesawat milik Garuda yang akan diterbangkannya.
Novianto mengatakan, Garuda berkomitmen untuk mempekerjakan 100% tenaga penerbang dari dalam negeri. Hal ini dimaksudkan agar industri penerbangan tanah air dikuasai sepenuhnya oleh anak bangsa.
"Dari 1200 pilot yang saudah terbang, masih ada yang pilot asing. Tapi nggak banyak, nggak lebih dari 6%. Yang asing khususnya yang menerbangkan pesawat jenis Bombardier CRJ 1000 dengan kapasitas 96 kursi. Tapi yang asing ini hanya sementara, hanya untuk menunggu pilot yang dalam negeri siap. Kalau pilot dalam negeri kita sudah siap, Garuda akan 100% pilotnya dari Indonesia," pungkas dia.
Sumber
0 komentar:
Post a Comment